Pendahuluan: Diplomasi dalam Nada Kebangsaan
Dalam dunia diplomasi dan hubungan internasional, simbolisme memiliki kekuatan yang luar biasa. Salah satu momen simbolik yang baru-baru ini menyita perhatian publik Indonesia dan internasional adalah ketika Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meminta sekelompok mahasiswa asal Palestina untuk menyanyikan lagu kebangsaan negara mereka dalam sebuah acara resmi. Permintaan ini bukan hanya sekadar bentuk penghormatan, melainkan juga menjadi sinyal kuat dari dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Momen tersebut mengandung nilai historis dan emosional yang dalam. Ia tidak hanya merepresentasikan hubungan diplomatik, tapi juga menyuarakan solidaritas lintas batas dan bangsa. Artikel ini akan mengulas peristiwa tersebut secara mendalam, membedah latar belakang politik dan sosial, serta dampak simbolis dari tindakan Prabowo Subianto di tengah ketegangan yang terus membayangi Timur Tengah.

Latar Belakang Hubungan Indonesia dan Palestina
Sejarah Solidaritas Indonesia terhadap Palestina
Dukungan Indonesia terhadap Palestina telah berlangsung sejak awal berdirinya negara Indonesia. Presiden pertama RI, Soekarno, dengan tegas menyatakan bahwa selama kemerdekaan Palestina belum diberikan, maka selama itu juga bangsa Indonesia berdiri tegak bersama rakyat Palestina. Sikap ini terus menjadi bagian dari politik luar negeri Indonesia, yang mengusung prinsip anti-kolonialisme dan pembelaan terhadap hak-hak asasi manusia.
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia aktif mendukung Palestina di forum-forum internasional seperti PBB, OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), dan Gerakan Non-Blok. Bantuan kemanusiaan, beasiswa pendidikan, dan dukungan politik menjadi bentuk konkret komitmen tersebut.
Pendidikan sebagai Jembatan Diplomasi
Salah satu bentuk dukungan paling nyata dari Indonesia terhadap Palestina adalah pemberian beasiswa pendidikan. Ribuan mahasiswa Palestina menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas Indonesia, baik negeri maupun swasta. Hal ini memperkuat hubungan antar masyarakat (people-to-people relations) dan menciptakan generasi muda Palestina yang memiliki koneksi emosional dan intelektual dengan Indonesia.
Prabowo dan Diplomasi Kemanusiaan
Sosok Prabowo di Panggung Politik Indonesia
Prabowo Subianto bukanlah nama baru di dunia politik dan militer Indonesia. Ia adalah mantan Danjen Kopassus, Ketua Umum Partai Gerindra, dan kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Setelah beberapa kali mencalonkan diri sebagai presiden, ia akhirnya terpilih sebagai Presiden RI dalam Pilpres 2024, mengalahkan pasangan lainnya dengan selisih suara signifikan.
Di balik karakter tegas dan militeristiknya, Prabowo juga dikenal memiliki sisi humanis, terutama dalam urusan luar negeri yang berkaitan dengan perjuangan rakyat tertindas. Dalam banyak kesempatan, ia menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi “pembela kebenaran dan keadilan” di dunia internasional, termasuk dalam konteks konflik Palestina-Israel.

Momen Permintaan Lagu Kebangsaan Palestina
Dalam sebuah acara yang digelar di Jakarta, yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa asing termasuk dari Palestina, Prabowo tampil sebagai pembicara utama. Dalam pidatonya, ia mengangkat pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan identitas nasional. Sebagai bentuk penghormatan, ia kemudian meminta mahasiswa Palestina yang hadir untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan mereka, “Fida’i” — lagu yang sarat dengan semangat perjuangan dan pengorbanan.
Permintaan ini disambut dengan tepuk tangan meriah dari hadirin. Para mahasiswa Palestina berdiri, dengan suara lantang dan mata berkaca-kaca, menyanyikan lagu kebangsaan mereka. Prabowo terlihat berdiri tegak, memberi hormat dengan khidmat. Suasana berubah menjadi penuh emosi dan simbolik. Sebuah bentuk pengakuan yang begitu berharga bagi bangsa yang masih memperjuangkan kedaulatannya.
Makna Simbolik Lagu Kebangsaan
Lagu sebagai Simbol Identitas dan Perjuangan
Lagu kebangsaan adalah manifestasi identitas dan semangat kolektif suatu bangsa. Dalam kasus Palestina, lagu kebangsaan “Fida’i” menggambarkan tekad rakyatnya untuk melawan penindasan dan merebut kembali hak-hak mereka. Oleh karena itu, menyanyikan lagu ini di forum internasional—dan atas permintaan seorang menteri dari negara besar seperti Indonesia—adalah bentuk pengakuan yang kuat.
Dimensi Emosional dan Politik
Tindakan Prabowo tidak hanya bersifat emosional tetapi juga politis. Di tengah masih berlanjutnya konflik antara Israel dan Palestina, bahkan saat dunia cenderung diam atau bersikap netral, Indonesia memilih untuk menegaskan dukungan moral dan politiknya. Permintaan menyanyikan lagu kebangsaan Palestina adalah sinyal bahwa Indonesia memandang Palestina sebagai bangsa yang sah dan berdaulat.
Reaksi Publik dan Internasional
Respons Masyarakat Indonesia
Publik Indonesia, yang secara historis menunjukkan simpati terhadap perjuangan Palestina, menyambut momen ini dengan positif. Di media sosial, video mahasiswa Palestina menyanyikan lagu kebangsaan mereka di hadapan Prabowo viral dan menuai berbagai pujian. Banyak yang menyebut bahwa tindakan ini mengangkat martabat Indonesia sebagai negara yang berani dan berkomitmen terhadap prinsip kemanusiaan.

Komentar netizen banyak yang mengekspresikan haru dan kebanggaan. “Ini bukan sekadar diplomasi, ini adalah pelukan hangat untuk saudara-saudara kita di Palestina,” tulis seorang warganet di Twitter.
Tanggapan Dunia Internasional
Momen ini juga tidak luput dari perhatian media internasional, khususnya dari dunia Arab. Beberapa media Timur Tengah menyoroti peristiwa tersebut sebagai bukti kuat bahwa Indonesia adalah salah satu pendukung paling setia perjuangan Palestina. Para tokoh politik dan diplomat Palestina pun turut memberikan apresiasi, menyebutnya sebagai bentuk penghormatan terhadap bangsa mereka yang selama ini haus akan pengakuan dan keadilan.
Perspektif Mahasiswa Palestina
Bangga dan Terharu
Bagi mahasiswa Palestina yang hadir dalam acara tersebut, momen menyanyikan lagu kebangsaan mereka di hadapan seorang pejabat tinggi negara lain adalah pengalaman yang luar biasa. Beberapa di antaranya mengaku tidak menyangka akan diminta melakukan hal itu secara resmi. “Kami merasa seolah-olah di rumah sendiri. Terima kasih Indonesia, terima kasih Pak Prabowo,” ujar salah seorang mahasiswa asal Gaza.
Penguatan Identitas Nasional
Hidup di luar negeri seringkali membuat diaspora Palestina berada dalam dilema identitas. Namun, dengan diberi ruang untuk mengekspresikan jati diri nasional mereka, mereka merasa mendapatkan dukungan moral yang luar biasa. Ini memperkuat semangat mereka untuk terus berjuang, tidak hanya dalam pendidikan, tapi juga dalam membawa suara rakyat Palestina ke panggung dunia.
Implikasi Politik dan Diplomasi
Penguatan Posisi Indonesia di Mata Dunia Islam
Langkah Prabowo ini dapat dilihat sebagai bagian dari strategi diplomasi Indonesia untuk memperkuat posisinya di antara negara-negara Islam. Dengan menunjukkan kepedulian aktif terhadap isu Palestina, Indonesia menegaskan perannya sebagai pemimpin moral di dunia Muslim, sekaligus memperkuat hubungan dengan negara-negara Arab.
Sinyal terhadap Israel dan Sekutunya
Di sisi lain, ini juga bisa dianggap sebagai sinyal politik terhadap Israel dan negara-negara pendukungnya. Bahwa Indonesia, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, tetap konsisten dengan posisinya untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina, termasuk hak atas identitas nasional.
Lagu Kebangsaan sebagai Alat Perjuangan
“Fida’i” dan Semangat Perlawanan
Lagu “Fida’i” bukan sekadar lagu formal kenegaraan. Ia diciptakan di tengah perlawanan terhadap pendudukan Israel dan sarat dengan semangat pengorbanan. Kata “Fida’i” sendiri berarti “pejuang yang rela berkorban nyawa”. Liriknya mengajak rakyat untuk tidak tunduk dan tetap berjuang demi kemerdekaan.