Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Wibowo, menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi kehadiran masyarakat Jakarta dalam mendukung perhelatan balap bergengsi ini. Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI akan menyiapkan segala kebutuhan akses transportasi, keamanan, serta berbagai layanan publik demi memastikan event ini berjalan lancar dan dinikmati oleh seluruh warga.

E-Prix 2025: Ajang Internasional yang Kembali Mengguncang Jakarta
Apa itu E-Prix?
E-Prix adalah ajang balap mobil listrik yang merupakan bagian dari kejuaraan dunia Formula E, yang dikelola oleh Fédération Internationale de l’Automobile (FIA). Balapan ini menggunakan kendaraan full listrik dan berfokus pada inovasi teknologi ramah lingkungan. Dikenal dengan lintasan sirkuit jalan raya (street circuit), E-Prix selalu menghadirkan atmosfer yang berbeda dibandingkan Formula 1.
Setelah sukses dihelat di Jakarta sejak 2022, Jakarta kembali dipercaya sebagai tuan rumah E-Prix pada musim balap 2025. Keputusan ini bukan hanya karena kualitas sirkuit, tapi juga karena antusiasme warga serta dukungan pemerintah daerah.
Sirkuit Ancol Jadi Pusat Perhatian Dunia
Sirkuit yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara, dirancang khusus untuk memenuhi standar balap Formula E. Dengan panjang lintasan sekitar 2,37 kilometer, sirkuit ini memiliki kombinasi tikungan cepat dan lambat yang menantang, sekaligus memperlihatkan pesona pantai Jakarta yang menjadi latar belakang.
Tahun ini, penyelenggara menjanjikan peningkatan fasilitas, terutama dalam aspek keberlanjutan lingkungan, akomodasi penonton, dan kemudahan akses.
Pramono: “Jakarta Harus Jadi Tuan Rumah yang Ramah dan Siap”
Komitmen Gubernur untuk Warga
Dalam konferensi pers yang digelar di Balai Kota Jakarta, Gubernur Pramono Wibowo menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan mengerahkan semua sumber daya demi menyukseskan gelaran Jakarta E-Prix 2025. Ia menekankan pentingnya acara ini sebagai ajang promosi internasional dan kesempatan bagi masyarakat Jakarta untuk turut merasakan atmosfer balapan kelas dunia.
“Kami tidak ingin warga Jakarta hanya menjadi penonton dari jauh. Kami ingin mereka terlibat, datang, dan menikmati langsung euforia E-Prix. Oleh karena itu, kami siapkan segala kemudahan transportasi dan layanan agar semua bisa ikut serta,” tegas Pramono.
Transportasi Massal Jadi Prioritas
Salah satu fokus utama adalah transportasi massal. Pramono menyebut bahwa Pemprov akan menggandeng TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan kereta api untuk memastikan jalur ke Ancol bebas dari kemacetan. Bus khusus dan rute tambahan juga akan disiapkan, terutama dari titik-titik strategis seperti stasiun kereta, halte bus besar, hingga pusat perbelanjaan.
Rute shuttle akan tersedia dari:
- Stasiun Sudirman dan Stasiun Kota
- Terminal Kampung Rambutan dan Kalideres
- Halte Harmoni dan Halte Semanggi
Bahkan, warga yang datang dengan sepeda akan disediakan parkiran khusus dan layanan keamanan.

Rencana Fasilitasi Warga: Gratis atau Terjangkau
Tiket Khusus untuk Warga Jakarta
Salah satu kebijakan menarik yang akan diterapkan adalah kuota tiket gratis dan diskon bagi warga Jakarta. Pramono menyebutkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan panitia Formula E untuk menyediakan 10.000 tiket subsidi, dengan prioritas kepada pelajar, mahasiswa, pekerja informal, dan keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
“Event ini milik kita semua. Tidak boleh hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas saja,” ujar Pramono.
Layanan Publik dan Keamanan
Pemerintah juga menyiapkan tenaga medis, petugas keamanan, dan relawan di seluruh area Ancol dan sekitarnya. Puskesmas mobile, posko informasi, dan pusat kehilangan juga akan didirikan. Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, serta Satpol PP akan bekerja bahu-membahu bersama TNI dan Polri.
Dampak Ekonomi: UMKM Siap Panen
Ruang untuk UMKM dan Pedagang Lokal
Gubernur Pramono mendorong keterlibatan pelaku usaha kecil dalam event ini. Dinas Koperasi dan UMKM akan membuka area khusus bazar rakyat di zona non-sirkuit. Di sinilah ratusan UMKM Jakarta akan menjajakan kuliner, produk kriya, dan suvenir kepada pengunjung lokal maupun internasional.
Zona ini dirancang tidak hanya sebagai tempat transaksi, tetapi juga sebagai wahana promosi budaya Betawi. Akan ada pertunjukan seni tradisional, seperti gambang kromong, ondel-ondel, hingga lenong mini.
Potensi Perputaran Uang Mencapai Ratusan Miliar
Berdasarkan data dari pelaksanaan E-Prix tahun sebelumnya, potensi perputaran uang selama event ini bisa mencapai Rp250–300 miliar. Hal ini berasal dari sektor transportasi, akomodasi hotel, restoran, belanja suvenir, hingga pariwisata lokal.
Ekonom dari Universitas Indonesia, Dr. Ratna Prabowo, menyatakan bahwa penyelenggaraan E-Prix berdampak besar dalam membangkitkan sektor ekonomi pasca-pandemi. Bahkan bisa mendorong penciptaan lapangan kerja jangka pendek.

Antusiasme Warga: Menanti Sensasi Balap Mobil Listrik
Suasana Jelang Balapan
Dengan kurang dari dua minggu menuju hari H, masyarakat Jakarta mulai menunjukkan antusiasme tinggi. Di media sosial, tagar seperti #JakartaEPrix2025 dan #AncolEnergized sudah trending. Beberapa komunitas penggemar otomotif bahkan telah memesan tiket sejak awal tahun.
“Saya sudah beli tiket grandstand dari bulan Februari. Tahun lalu nonton dari layar, tahun ini harus datang langsung!” kata Indra, 27 tahun, penggemar Formula E asal Tebet.
Banyak warga juga sudah merencanakan konvoi komunitas, nonton bareng, hingga kegiatan sosial di sekitar Ancol.
Dukungan dari Kalangan Selebriti dan Influencer
Nama-nama seperti Nicholas Saputra, Gading Marten, hingga Raisa dikabarkan akan hadir sebagai bagian dari kampanye promosi Formula E. Influencer otomotif ternama juga ikut mengunggah konten edukatif tentang balap mobil listrik, teknologi baterai, dan kontribusi terhadap lingkungan.
Pemprov DKI bahkan menyiapkan konser musik mini dan panggung hiburan untuk meramaikan suasana sebelum balapan dimulai.
Lingkungan Tetap Jadi Prioritas
Jakarta Menuju Kota Ramah Lingkungan
E-Prix bukan hanya tentang kecepatan dan kompetisi, tapi juga menjadi simbol transformasi energi bersih di Jakarta. Gubernur Pramono menegaskan bahwa event ini merupakan bagian dari komitmen Jakarta menuju kota rendah emisi karbon.
Dinas Lingkungan Hidup akan menyediakan tempat sampah terpilah, kampanye bebas plastik sekali pakai, serta program offset emisi karbon melalui penanaman pohon.
Kendaraan Listrik dan Transisi Energi
Penyelenggaraan Formula E di Jakarta juga diharapkan menjadi ajang edukasi dan promosi kendaraan listrik nasional (KBLBB). Akan ada pameran mobil listrik buatan dalam negeri seperti GESITS, Hyundai Ioniq, dan Wuling EV. Pengunjung bisa mencoba mobil listrik secara langsung di zona test drive yang disediakan.
Diharapkan, ke depan, semakin banyak warga Jakarta yang beralih ke kendaraan listrik untuk mendukung kualitas udara yang lebih baik.
Kesiapan Infrastruktur dan Teknologi
Perbaikan Infrastruktur Kawasan Ancol
Pemprov DKI telah melakukan perbaikan infrastruktur di sekitar Ancol, termasuk:
- Pelebaran jalan di Jalan Lodan
- Peningkatan saluran air untuk mencegah banjir
- Revitalisasi halte bus dan trotoar
- Pemasangan lampu pintar dan CCTV
Sistem Tiket Digital dan Pemantauan Kerumunan
Demi keamanan dan efisiensi, sistem tiket masuk ke kawasan E-Prix dilakukan secara digital melalui aplikasi Jakarta Smart City. Teknologi AI dan CCTV akan digunakan untuk memantau kepadatan penonton dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Harapan Pramono dan Masyarakat Jakarta
Ajang Global, Semangat Lokal
Gubernur Pramono berharap agar Jakarta E-Prix tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mencerminkan kesiapan dan kematangan kota Jakarta dalam menyelenggarakan event kelas dunia.
“Ini bukan hanya tentang mobil balap. Ini tentang Jakarta yang hijau, inklusif, dan modern,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk menjaga ketertiban, kebersihan, dan menunjukkan keramahan kepada tamu-tamu internasional yang datang.
Masa Depan Event Internasional di Jakarta
Jika Jakarta E-Prix 2025 sukses digelar, hal ini membuka peluang besar bagi ibu kota untuk menjadi tuan rumah event-event besar lainnya. Bahkan, beberapa pengamat menyebut bahwa Jakarta bisa menjadi kandidat tuan rumah Formula E Grand Final di masa depan.
Dengan kombinasi antara dukungan publik, kepemimpinan yang visioner, dan infrastruktur yang terus diperbaiki, Jakarta perlahan menegaskan diri sebagai salah satu kota dunia yang mampu menyelenggarakan ajang internasional.
Penutup
Jakarta E-Prix 2025 bukan sekadar balapan mobil listrik. Ini adalah simbol kemajuan kota, kebersamaan warga, serta komitmen terhadap masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Gubernur Pramono Wibowo menunjukkan komitmennya untuk mengangkat Jakarta ke panggung dunia—bukan hanya dengan teknologi, tetapi juga dengan semangat inklusif, pelayanan publik yang prima, dan dedikasi terhadap lingkungan.
Bagi warga Jakarta, 21 Juni 2025 bukan hanya tentang suara deru motor listrik, tapi juga tentang kebanggaan menjadi bagian dari sejarah baru ibu kota. Jadi, siapkah Anda menuju Ancol dan menyaksikan sejarah terukir?